a. Tanah vulkanis (andosol)
Tanah vulkanis atau tanah andosol
(tuff), berasal dari hasil pelapukan debu vulkanis dan material letusan gunung
api lainnya.
Tanah ini banyak terdapat di daerah
gunung api, terutama yang sudah pernah meletus. Jenis tanah ini sangat subur
dan baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Ciri-ciri tanah vulkanis
adalah berwarna kelabu hingga kuning dan peka terhadap erosi.
b. Tanah aluvial
Tanah aluvial berasal dari endapan
lumpur sungai. Tanah ini banyak ditemukan di sepanjang lembah, pertemuan sungai
dan laut, bantaran sungai (kanan kiri sungai), kaki gunung, dataran yang sering
dilanda banjir (flood plains), serta muara sungai (delta).
Tanah aluvial sangat subur dan cocok
untuk tanaman padi, palawija, tebu, tembakau, karet, kelapa, dan kopi.
Ciri-ciri tanah aluvial: warna kelabu dan sifatnya peka terhadap erosi.
c. Tanah humus
Tanah humus adalah sisa-sisa hasil
pelapukan tumbuh-tumbuhan yang telah diuraikan oleh organisme kecil dalam
tanah. Humus memulihkan zat kimia yang berguna bagi tanah, sehingga tumbuhan
dapat hidup.
Tanah humus sangat subur dan cocok untuk
lahan pertanian. Ciri-cirinya: berwarna kehitaman, subur mengandung bahan
organik, dan mudah basah.
d. Tanah laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi
karena adanya pelarutan garam-garaman di dalam batuan, sehingga tinggal
oksidasi besi dan aluminium. Pelarutan oleh air hujan terjadi pada daerah
bersuhu tinggi. Berbagai mineral yang telah larut diba- wa air ke tempat lebih
rendah.
Tanah laterit kurang subur, hanya tepat
untuk tanaman palawija, hortikultura, dan karet. Tanah ini banyak mengandung
zat besi dan aluminium.
e. Tanah kapur (terraroza)
Tanah kapur berasal dari pelapukan
batuan kapur yang banyak terdapat di daerah pegunungan kapur. Karena kandungan
bahannya, tanah ini sangat tepat untuk tanaman jati. Ciri-cirinya: warna putih
kecoklatan, keras, dan tidak subur.
f. Tanah gambut (organosol)
Tanah gambut adalah tanah yang berasal
dari bahan organik (tumbuh-tumbuhan) yang hidup di rawa dan mengalami proses
pembusukan tidak sempurna. Ciri-ciri utama tanah ini: memiliki tingkat keasaman
tinggi, dan tidak subur, tanpa pe- ngolahan khusus tidak baik untuk lahan
pertanian.
g. Tanah mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi
dari campuran batuan kapur, tanah liat, dan pasir. Banyak terdapat di lereng
pegunungan, dan dataran rendah. Tanah mergel termasuk tanah subur.
h. Tanah regosol
Tanah regosol adalah tanah berupa
material- material kasar. Terbentuk dari pasir pantai atau material dari gunung
api yang belum banyak mengalami pelapukan. Ciri-ciri utama tanah ini adalah
berbutiran besar/kasar.
i. Tanah latosol
Tanah latosol adalah tanah berbatu-batu,
yaitu tanah tua berupa batuan keras yang belum melapuk dengan sempurna.
Biasanya terdapat di lereng pegunungan yang mengalami erosi. Tanah jenis ini
berciri keras dan tidak subur.
j. Tanah podzolik
Tanah podzolik adalah tanah yang terdiri
dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Tanah jenis ini dijumpai di
pegunungan tinggi.
Dari berbagai jenis tanah yang terdapat
di Indonesia, yang termasuk jenis tanah subur adalah tanah vulkanis, tanah
aluvial, dan tanah humus. Tanah subur berwarna hitam hingga kelabu, dan
memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut.
1. memiliki struktur yang baik;
2. banyak mengandung garam-garaman dan
mineral yang berguna bagi tumbuhan; dan
3. mengandung cukup air untuk melarutkan
garam-garaman di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar